Organizational Skill

Organizational skill atau dalam bahasa Indonesia adalah kemampuan berorganisasi adalah salah satu ilmu praktikal yang sangat penting bagi seseorang dalam berkerjasama untuk mencapai tujuan. Organisasi adalah sekumpulan orang ato badan/institusi yang memiliki tujuan atau visi yang sama dan memiliki suatu misi untuk mewujudkan visinya tersebut. Kemampuan berorganisasi menurut saya adalah salah satu aspek yang penting apabila seseorang akan memasuki dunia pekerjaan nantinya, karena saat  berorganisasi, seseorang akan dihadapi dengan berbagai masalah yang biasanya cukup kompleks dan tidak bisa dilakukan sendiri, orang tersebut harus mengerti bagaimana mengambil langkah terbaik untuk mengatasi masalah tersebut dan bagaimana pembagian tugas dalam team organisasi tersebut yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Dalam berorganisasi, banyak hal yang akan dihadapi seseorang, yang paling dasar adalah kemampuan untuk bersosialisasi. Jelas memang karena saat bergabung dalam sebuah organisasi, orang tersebut harus bisa bergabung dengan lingkungan barunya. Lalu seperti yang telah dibahas sebelumnya, menyelesaikan masalah secara efisien. Dan point berikutnya adalah belajar berpikir kritis dan bertanggungjawab. Dalam melakukan suatu tindakan dalam organisasi, tentu akan mempengaruhi seluruh bagian dari organisasi, minimal nama baik dari organisasi tersebut. Kita sebagai anggota harus bisa mengetahui tindakan yang terbaik dalam organisasi, tindakan dalam mencapai tujuan harus optimal, efisien (yang berkaitan dengan waktu), dan juga mengikuti aturan atau hukum yang berlaku. Tindakan  yang kita lakukan juga harus bertanggungjawab, berarti bila apa yang kita lakukan tersebut salah, kita harus berani mengaku dan bertanggungjawab atasnya. Dalam organisasi, kita juga dituntut untuk disiplin, tegas, dan jujur. 3 Point tersebut adalah hal-hal yang menurut saya cukup krusial melihat sekarang ini, salah satu organisasi terbesar di Negara Indonesia yakni pemerintahan saja, banyak anggotanya yang tidak mengaplikasikan 3 point tersebut. Disiplin biasanya dikaitkan dengan waktu, tapi menurut saya bukan hanya itu. Disiplin juga bisa dihubungkan dengan aturan, disiplin aturan berarti taat dengan aturan. Hal yang dilakukan oleh beberapa pejabat Negara adalah tidur saat siding dan jelas itu tidak disiplin. Yang kedua adalah tegas, dalam berorganisasi, kita harus tegas dalam menentukan tujuan, jelas karena bila tidak tegas maka seseorang tidak yakin, bila tidak yakin aka nada dua kemungkinan yakni, tidak dijalankan atau dijalankan setengah-setengah. Dan keduanya mengarah ke tidak bertanggungjawab.

Point terakhir adalah jujur. Point jujur ini menurut saya termasuk point terberat dalam sebuah berorganisasi, apalagi bagi mereka yang berhubungan langsung dengan keuangan. Saya pernah merasakan menjadi bendahara 1 dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah saya yakni OSIS SMA Bunda Hati Kudus, Grogol periode 2014-2015. Saat berurusan dengan keuangan, memang akan berasa berbeda. Saat kita akan mengadakan suatu event, kita akan berusaha meminimalisir biaya serendah mungkin dengan tetap mempertimbangkan event tersebut agar tetap berkualitas. Mungkin itu yang selalu terjadi di Negara ini yang menyebabkan korupsi terjadi. Saat mendapat anggaran, pengatur keuangan akan berpikir untuk menekan pengeluaran sehingga akan menerima keuntungan. Sementara yang terjadi di Negara ini adalah, para pejabat meminimalisir pengeluaran tetapi apa yang mereka berikan sangat tidak sesuai. Itu menurut saya yang menjadi sebab “mereka” melakukan korupsi.

Untuk pengalaman berorganisasi, seperti yang saya utarakan di atas, saya pernah masuk ke beberapa organisasi selama saya ada di tingkat sekolah yakni selama SMP dan SMA. Saat SMP saya masuk ke organisasi yang semacam OSIS di sekolah tapi tingkatannya adalah sebagai pengawas yakni MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) sebagai Ketua fraksi seni budaya dan perlengkapan. Selama SMP saya kurang mengerti penerapan dari organisasi karena saat SMP rata-rata anak diposisikan langsung sebagai panitia lapangan. Regu pemikir dilakukan oleh inti yang juga masih sangat dibantu atau dibimbing oleh para guru Pembina. Dan juga, kegiatan yang dilakukan saat SMP masih sangat minim dan seputar intern sekolah saja. Ditambah lagi, selama saya berorganisasi saat SMP, fungsi sebagai ketua fraksi maupun ketua seksi tidak dijalankan sesuai dengan semestinya, seperti tidak memiliki program kerja sendiri. Saat SMA saya mendapatkan kesempatan untuk masuk kedalam OSIS SMA BHK dan dengan jabatan yang cukup tinggi pula yakni sebagai Bendahara 1, inti OSIS. Selama saya menjabat sebagai bendahara 1 saya mendapatkan pengalaman yang sangat membantu saya, meningkatakan banyak soft skill saya seperti kemampuan untuk berbicara di depan banyak orang, berpikir kritis, bekerjasama, mencari solusi yang cepat dan tepat, totalitas saat bekerja, tidak gampang menyerah, mendapat mental yang kuat, kedisiplinan, tanggung jawab, dan yang saya tekankan diatas karena saya sebagai Bendahara 1, harus berhubungan dengan keuangan yang dimana jumlahnya mencapai puluhan juta. Saat itu pertama kalinya saya bertanggung jawab dengan uang sebanyak itu, dan disitu saya dituntut untuk jujur, teliti, dan bertanggung jawab. Saat sekolah saya mengadakan acara CUP, saya sebagai bendahara utama melakukan pencatatan hampir semua transaksi yang terjadi secara tunai maupun banking. Selama acara OSIS terbesar itu juga saya sangat mempelajari banyak hal, seperti berkomunikasi dengan berbagai orang dari luar atau sponsor dan juga mempersiapkan konsep rancangan acara, keuangannya, pembagian tugas, dan pelaksanaannya. Itu merupakan acara terbesar selama saya berorganisasi dan memberi saya banyak pelajaran. Diluar itu selama SMA, OSIS saya juga mengalami berbagai kegiatan diluar CUP seperti 17 Agustusan dan Classmeeting, yang memang berskala kecil tetapi juga memberikan banyak masukan kepada saya untuk bisa melatih soft skill saya. Selama SMA saya juga merasakan berorganisasi di kelompok paduan suara sekolah saya, dimana saya sebagai Organist atau Pianist dan terkadang sebagai asisten pelatih, yakni saya ikut membantu proses latihan paduan suara sekolah saya tersebut apabila tidak ada guru Pembina maupun pelatihnya. Diluar sekolah saya juga mengikuti organisasi paduan suara yang hingga sekarang masih berlangsung. Dalam organisasi tersebut, memang saya bukan termasuk menjadi anggota inti tapi saya juga merasakan sekali manfaat berorganisasi di dalam paduan suara tersebut karena selain kita dapat bertemu dengan berbagai macam orang baru, kita juga secara tidak langsung dituntut untuk aktif berpartisipasi, karena itu adalah paduan suara dan paduan suara tidak akan berjalan dengan sempurna bila ada satu atau beberapa orang yang tidak hadir. Terkadang saya juga menjadi pengiring dalam paduan suara tersebut sehingga saya juga secara tidak langsung dilatih untuk bertanggung jawab, dalam arti saya harus datangn hadir dan saya juga harus giat berlatih lagunya terlebih dahulu dan itu menurut saya termasuk tanggung jawab.

Berorganisasi adalah sesuatu yang sangat penting menurut saya karena didalamnya kita akan mendapatkan hal-hal yang tidak akan kita dapatkan dengan hanya melakukan kegiatan akademis. Saat kecil, saya sangat tertarik menjadi ketua kelas ataupun pengurus kelas. Saat mulai masuk ke dunia SMP dan SMA saya mendapatkan posisi di dalam organisasi sungguhan yang besar dan memerlukan tanggung jawab juga yang sangat besar serta mendapat pengalaman kerja yang menarik pula. Dengan dasar itu saya sudah berpikir untuk masuk kedalam organisasi lagi saat selama saya kuliah, karena dengan berorganisasi saya mendapatkan pengalaman yang sangat beragam dan akan sangat membantu saya untuk kedepannya. Untuk yang tidak pernah ikut berorganisasi saya sangat menyarankan saat kuliah untuk memanfaatkan kesempatan untuk berorganasi dengan baik.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *